Untuk menjaga kepercayaan pelanggan dalam bisnis laundry, tentunya dibutuhkan perlakuan khusus kepada setiap pelanggan. Sekali saja anda membuat kesalahan, outlet laundry anda akan kehilangan pelanggan. Salah satu kesalahan yang dapat terjadi adalah pakaian pelanggan laundry yang tertukar.
Dengan memberikan pakaian atau barang yang ingin di laundry, itu berarti pelanggan memberikan kepercayaannya kepada kita sebagai penyedia jasa laundry untuk mencuci pakaianya. Sehingga, anda tidak boleh asal - asalan dalam mengerjakan setiap proses pencucian laundry.
Ada beberapa hal yang harus anda hindari untuk menjaga kepercayaan pelanggan agar pakaian pelanggan laundry tidak tertukar. Berikut ini merupakan ulasan apa saja hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Beberapa langkah yang harus dihindari agar pakaian laundry tidak tertukar
1. Tidak menandai pakaian yang sudah diterima dari pelanggan
Kesalahan yang mungkin sering terjadi ketika menerima pesanan adalah tidak langsung menandai pakaian pelanggan yang baru saja diterima. Sehingga kemungkinan pakaian pelanggan yang akan di laundry mudah tercecer.
Sehingga anda harus lebih memperhatikan pakaian pelanggan laundry yang baru saja diterima dengan menandainya. Tulis namacustomer dan hitung jumlah pakaian yang dilaundry. Pastikan jumlah pakaian sesuai antara nota dan jumlah pakaian yang ada hingga proses packing selesai.
Hal ini juga memungkinkan pegawai laundry melakukan kecurangan untuk mengambil pakaian customer. Untuk menghindari hal tersebut anda dapat menggunakan POS (Point Of Sale) kasir laundry. Saku laundry merupakan salah satu aplikasi POS Kasir Laundry yang memiliki banyak fitur untuk membantu operasional laundry.
Salah satunya Manfaat Sistem POS yang merupakan sebuah software untuk membantu transaksi, mencatat order laundry, dan lain sebagainya. Kelebihan lain dari sistem ini adalah nantinya pegawai diminta untuk memasukan jumlah pakaian sesuai pakaian yang dilaundry serta nama pegawai yang mengerjakan setiap proses laundry.
2. Lupa menandai pakaikan pelanggan yang membawa lebih dari 1 kantong laundry
Terkait dengan pembahasan di atas bahwa terkadang pegawai lupa menandai jumlah kantong padacustomer yang sama. Hal ini juga akan rentan tertukarnya pakaian laundry yang akan diproses oleh pegawai laundry.
Sehingga, untuk menghindari kemungkinan tertukarnya baju pelanggan, usahakan tandai dengan namacustomer yang sama jika customer membawa lebih dari 1 kantong.
3. Tidak memberikan tag gun atau tanda pada pakaian
Perlu diperhatikan untuk semua jenis laundry, penggunaan tag gun dari awal memulai proses laundry hingga proses pengemasan pakaian dan sampai ke tangan pelanggan. Hal ini akan menghindari kemungkinan pakaian yang dicuci tercampur dengan pakaiancustomer lain.
4. Kurang memperhatikan letak tag atau tanda pada pakaian customer
Anda wajib memperhatikan letak tag gun untuk pakaian customer. Karena jika anda asal menembak tag gun atau penanda pakaian customer dapat merusak kain pada pakaian. sebaiknya letakantag gun di bagian yang aman antara lain di label dalam pakaian atau di dalam kain kantong untuk celana maupun pakaian.
5. Tidak mengecek kembali pakaian pelanggan setelah proses laundry selesai
Tidak mengecek kembali pakaian pelanggan setelah semua proses laundry telah dilakukan merupakan sebuah kesalahan yang dapat mempengaruhi adanya pakaian pelanggan laundry yang tertukar dengan pelanggan lainnya.
Atau bisa juga mengakibatkan pakaian berkurang atau lebih karena tercampur dengan pakaian lain. Sehingga pegawai atau yang mengerjakan proses packingharus memastikan terlebih dahulu jumlah pakaian yang telah selesai sesuai dengan jumlah yang tertera pada nota berdasarkan nama customer.