Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bandung, satu nama yang mencuri perhatian adalah Yena Ma'soem. Dia merupakan satu-satunya calon wanita yang maju dalam kontestasi politik tersebut. Sebagai perempuan, keikutsertaannya dalam Pilkada ini menarik perhatian banyak orang dan menjadi bukti inklusi perempuan dalam dunia politik di Indonesia.
Yena Iskandar Ma'soem atau sering dipanggil teh Yang Lahir pada 12 November 1973 di Bandung, merupakan anak dari Nanang Iskandar Ma’soem pendiri Ma’soem Group. Perusahaan tersebut mengembangkan usaha di bidang pendidikan, apotek, air mineral, gas, pelumas, keuangan dan perbankan serta pom bensin. diharapkan bisa menjadi pilihan yang segar dalam mengemban misi memajukan Kota Bandung. Dalam konteks politik di Indonesia, kehadiran calon wanita dalam Pilkada adalah sebuah tonggak penting dalam memperjuangkan kesetaraan gender. Ma'soem menjadi inspirasi bagi banyak perempuan yang ingin terlibat aktif dalam politik.
Partisipasi Masoem dalam Pilkada Kota Bandung juga menjadi sorotan karena bisa menjadi pendorong peningkatan kesadaran politik masyarakat terhadap peran perempuan dalam pembangunan. Selain itu, kehadirannya juga memberi harapan baru dalam penyelenggaraan pemerintahan yang lebih inklusif dan beragam.
Teh Yena juga merupakan lulusan S2 program studi manajemen rumah sakit di Universitas Padjajaran pada 2002. Yena juga pernah menjadi ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan bendahara Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI).
karirnya di dunia apoteker sudah tidak bisa dipungkiri lagi, Teh Yena adalah salah satu Apoteker jenius yang memang gelarnya sebagai Ketua Apoteker Indonesia (IAI) tidak hanya isapan jempol belaka, dalam kasus pandemi covid 19, wanita yang akrab disapa teh Yena ini berhasil memberikan racikan obat yang sangat efektif untuk meminimalisir virus Covid, bahkan karena obat racikannya ini yang tadinya butuh waktu 2 minggu untuk pasca penyembuhan, obat yang ditarik oleh teh Yena ini bisa membuat para penderita covid diwaktu itu bisa merasakan rasa dan mencium bau lagi hanya dalam hitungan hari.
Bahkan teh Yena ini rutin melakukan pengobatan gratis bagi warga warga sekitaran Bandung, karena kepeduliannya terhadap sesama dan ilmunya tidak ingin pudar begitu saja jika tidak disalurkan dengan baik.
Meski begitu, Masoem juga dihadapkan pada tantangan yang tidak ringan. Sebagai calon wanita, ia perlu menghadapi stigma dan ekspektasi yang mungkin berbeda dibandingkan dengan calon pria. Namun, dengan pengalaman dan kompetensinya, Masoem diharapkan mampu menjawab semua tantangan tersebut dengan baik.
Dalam dunia politik, Yena pernah maju dalam pemilihan bupati (Pilbup) Bandung 2020 bersama Atep Rizal. Dalam pemilu Februari lalu, Yena mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) daerah pemilihan (dapil) 2 Jawa Barat. Pada Pilkada 2024 ini, Yena dipercaya menjadi calon wakil wali kota Bandung mendampingi Arfi Rafnialdi.
Dalam konteks strategi politik, kehadiran Masoem di Pilkada Kota Bandung juga dapat memperkaya wacana dan visi politik yang lebih inklusif dan merata, serta memberi kesempatan pada seluruh warga kota untuk dipersatukan melalui kepemimpinan yang inklusif dan berkeadilan.
Dengan demikian, keikutsertaan Yena Ma'soem sebagai satu-satunya calon wanita dalam Pilkada Kota Bandung memberikan dampak yang sangat penting dalam memperjuangkan kesetaraan dan inklusi perempuan dalam politik lokal. Keberadaannya menjadi cerminan bahwa perempuan juga memiliki peran yang penting dalam mewujudkan perubahan positif dalam lingkup pemerintahan lokal.
Dengan demikian, melalui keikutsertaannya, diharapkan dapat memberikan inspirasi serta membuka pintu bagi partisipasi aktif dan inklusif perempuan dalam dunia politik di Indonesia. Menengal Yena Ma'soem menjadi bukti bahwa perempuan juga memiliki potensi besar untuk menjawab tantangan-tantangan politik dengan visi, keberanian, dan komitmen untuk memajukan masyarakat serta menciptakan perubahan yang berarti.